- Back to Home »
- Pulau Jawa »
- History Slemania Sleman
Rabu, 12 Juni 2013
The game isn't the game without its supporters. Suatu pertandingan tidak berarti tanpa kehadiran suporter. Bagi pemain sepakbola, suporter adalah pemberi semangat dan saksi hidup atas pencapaian mereka di lapangan. Bagi klub sepakbola, suporter adalah salah satu sumber keuangan utama selain sponsor dan televisi. Suporter banyak memberi andil bagi pemasukan keuangan klub dengan pembelian tiket maupun souvenir klub.
Saat ini, suporter bukanlah orang yang hanya datang ke stadion untuk duduk dan melihat pertandingan sambil makan kacang. Mereka secara aktif bernyanyi, bergerak, menyalakan kembang api, atau bom asap. Tribun-tribun stadion telah menjadi panggung dari sebuah pentas raksasa yang dilakukan oleh suporter sepakbola. Slemania merupakan organisasi sekaligus identitas bagi pendukung kesebelasan PSS Sleman. Slemania memiliki organisasi bagian untuk suporter perempuan yang bernama Slemanona. Slemania dideklarasikan di Ghriya Kedaulatan Rakyat, Yogyakarta pada 22 Desember 2000 . Saat ini Slemania memiliki tidak kurang dari 8.000 anggota dan 20.000 simpatisan yang tergabung dalam 200an laskar (organisasi internal) di Daerah Istimewa Yogyakarta dan di kota-kota besar di seluruh Indonesia. Anggota Slemania sangat beranekaragam dari yang tidak mengenyam bangku sekolah sampai yang menempuh jenjang pendidikan tinggi. Begitu juga dengan latar belakang ekonomi dan profesi.
Slemania memiliki slogan sebagai "Suporter Edan Tapi Sopan", dan pernah terpilih sebagai nominator suporter favorit dalam Sepak Bola Award-ANTV 2003 bersama The Jakmania dan Laskar Benteng Viola. The Jakmania akhirnya terpilih sebagai penerima penghargaan tersebut. Slemania kembali terpilih sebagai nominator dalam Sepak Bola Award-ANTV 2004 bersama dengan Viking Persib dan The Macz Man. Slemania akhirnya meraih penghargaan tersebut. Dalam kelompok suporter Slemania dikenal istilah anggota dan simpatisan Slemania. Istilah anggota dan simpatisan digunakan untuk membedakan tingkat militansi dan keaktifan seseorang di Slemania. Salah satu kebiasaan anggota Slemania adalah menempati tribun (tempat) khusus yang disebut tribun Slemania, dan biasa bernyanyi dan beratraksi saat pertandingan.